MERAYAKAN VALENTINE: SYIRIK YANG TAK DISADARI

No Comments


Valentine Day, istilah yang tak asing lagi di telinga setiap orang. Terutama di kalangan remaja, momen valentine day atau hari kasih sayang adalah saat yang di tunggu-tunggu. Mereka menganggap valentine day adalah momen yang tepat untuk mengungkapkan rasa kasih sayang kepada orang yang dikasihinya semisal kekasih, orang tua atau guru dan lain sebagainya.

Bila kita melihat sejarah, Valentine  adalah salah satu hari raya yang berasal dari umat kristiani, namun jika kita lihat sekarang tak hanya umat kristen yang merayakan valentine, umat islam yang tak tahu esensi dari valentine pun telah latah ikut-ikutan merayakan valentine agar bisa disebut gaul dan gak ketinggalan zaman.

Ini lah yang terjadi ketika umat islam, terutama pemudanya sudah tak punya lagi izzah terhadap islam. Mereka lebih bangga bergaya hidup ala barat ketimbang menjalankan pola hidup yang sesuai syariat islam, takut kalo di sebut gak modern, gak gaul  atau mungkin sok alim. Mereka lebih bangga meniru dan meneladani budaya nasarai dari pada budaya islam. Padahal Allah telah berfirman dalam surat Al-Maidah ayat 51,

۞يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَتَّخِذُواْ ٱلۡيَهُودَ وَٱلنَّصَٰرَىٰٓ أَوۡلِيَآءَۘ بَعۡضُهُمۡ أَوۡلِيَآءُ بَعۡضٖۚ وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمۡ فَإِنَّهُۥ مِنۡهُمۡۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَهۡدِي ٱلۡقَوۡمَ ٱلظَّٰلِمِينَ ٥١  

 “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.”

VALENTINE DAY: PESTA MAKSIAT
Secara umum, momen valentine day adalah saat untuk mengungkapkan rasa kasih sayang melalui ucapan atau kartu valentine yang biasanya disertai pemberian hadiah misalkan bunga atau cokelat, dll. 

Namun valentine day sebenarnya tak sesederhana itu. Di Amerika dan negara-negara barat, valentine day lebih diartikan sebagi hari kencan antara sepasang kekasih yang bersifat dating yang berujung pada tidur bareng (perzinaan) ketimbang pengungkapan perasaan kepada kekasih, orang tua, guru, dan lain sebagainya.

Bahkan di negara-negara barat, hal yang lumrah ketika hari valentine di hotel-hotel diselenggarakan semacam lomba bagi pasangan kekasih yang nantinya akan berujung pada kamar. Hal tersebut masih terbilang wajar dan umum, belum lagi party-party yang lebih tertutup dan tentu lebih menjijikkan.

MERAYAKAN VALENTINE: MENGAKUI YESUS SEBAGAI TUHAN
Banyak orang islam yang sudah tahu bahwasannya valentine adalah salah satu hari raya umat kristiani yang mengandung  nilai-nilai akidah, namun mereka tak terlalu di pusingkan dengan hal itu “Ah, aku kan ngerayaain Valentine buat fun-fun aja…, ” demikian mereka bersikap. Bisakah dibenarkan sikap dan pandangan seperti itu?

Perayaan Hari Valentine memuat sejumlah pengakuan atas klaim dogma dan ideologi Kristiani seperti mengakui “Yesus sebagai Anak Tuhan” dan lain sebagainya. Merayakan Valentine Day berarti pula secara langsung atau tidak, ikut mengakui kebenaran atas dogma dan ideologi Kristiani tersebut, apa pun alasanya.

Nah, jika ada seorang Muslim yang ikut-ikutan merayakan Hari Valentine, maka diakuinya atau tidak, ia juga ikut-ikutan menerima pandangan yang mengatakan bahwa “Yesus sebagai Anak Tuhan” dan sebagainya yang di dalam Islam sesungguhnya sudah termasuk dalam perbuatan musyrik, menyekutukan Allah SWT, suatu perbuatan yang tidak akan mendapat ampunan dari Allah SWT. Naudzubillahi min dzalik!

“Barang siapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut, ” Demikian bunyi hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Tirmidzi.

Ibnul Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah juga berkata, “Memberi selamat atas acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut haram. Semisal memberi selamat atas hari raya dan puasa mereka, dengan mengucapkan, “Selamat hari raya!” dan sejenisnya. Bagi yang mengucapkannya, kalau pun tidak sampai pada kekafiran, paling tidak itu merupakan perbuatan haram. Berarti ia telah memberi selamat atas perbuatan mereka yang menyekutukan Allah. Bahkan perbuatan tersebut lebih besar dosanya di sisi Allah dan lebih dimurkai dari pada memberi selamat atas perbuatan minum khamar atau membunuh. Banyak orang yang kurang mengerti agama terjerumus dalam suatu perbuatan tanpa menyadari buruknya perbuatan tersebut. Ia telah menyiapkan diri untuk mendapatkan kemarahan dan kemurkaan Allah. ”

Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram juga telah jelas!

Share demi kebaikan !




Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar

Posting Komentar